Bola, Jakarta - Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, mengakui anak didiknya kurang maksimal dalam melakoni babak penyisihan Grup A Piala AFF 2016. Menurut Riedl, tim Garuda sulit menjebol gawang lawan pada babak pertama.

Indonesia bakal kerepotan jika melanjutkan tren negatif itu pada babak semifinal putaran pertama melawan Vietnam, yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, hari ini. Musababnya, Indonesia harus memaksimalkan laga kandang untuk mencetak gol sebanyak mungkin sebelum bertamu ke Vietnam.

Namun Riedl menyatakan tak khawatir atas mandulnya tim nasional pada babak pertama. Menurut dia, kegagalan penyerang Indonesia mencetak gol dipengaruhi sejumlah faktor.

"Bisa karena tak bisa melakukan penetrasi, pemain belakang lawan kuat, atau kami tak terlalu bagus saat menyerang," kata Riedl di Bogor, kemarin.

Menurut dia, dalam sepak bola, terkadang lebih mudah mendapatkan peluang mencetak gol seusai jeda istirahat. Sebab, pada babak kedua, tim pelatih bisa memberikan saran dan strategi yang tepat bermodalkan pengalaman pada babak pertama.

Meski begitu, pelatih 67 tahun asal Austria itu tetap yakin bahwa tim nasional dapat mengalahkan Vietnam dalam laga hari ini.

Penjaga gawang Andritany Ardhiyasa mengaku waspada terhadap kecepatan pemain-pemain Vietnam. Kiper Persija Jakarta itu rupanya paham betul gaya permainan tim asuhan Nguyen Huu Thang tersebut. Maklum saja, dalam dua kali laga uji coba melawan Vietnam menjelang Piala AFF, Andritany selalu tampil.

"Mereka punya kecepatan, dan yang paling berbahaya adalah aliran bola dari umpan terobosan," kata pemain 25 tahun itu.

Selama babak penyisihan Grup A, Riedl mempercayakan gawang Indonesia di bawah perlindungan kiper Arema Cronus, Kurnia Meiga, yang kebobolan tujuh gol dalam tiga pertandingan.

Meski begitu, Riedl dan Andritany tak setuju jika Kurnia Meiga atau barisan bek disalahkan atas hasil buruk tersebut. Menurut keduanya, sepak bola merupakan permainan tim. Walhasil, semua orang dalam tim punya andil dalam menjaga pertahanan.

"Pertahanan yang benar itu dari lini depan sampai belakang. Jadi, tak bisa salahkan satu orang saja," kata Andritany.

Bagi Andritany, bukan masalah jika Riedl tak menurunkannya dalam laga semifinal melawan Vietnam. Menurut dia, sebagai pelatih, Riedl punya wewenang dan alasan kuat untuk memilih pemain yang akan dijadikan starter.

"Saya hanya katakan kepada dia, lakukan yang terbaik untuk tim nasional saja," kata Andritany.

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, meminta agar 23 pemain tim nasional berfokus menjamu Vietnam. Edy meminta timnas menumbangkan Vietnam untuk memperlebar peluang lolos ke partai puncak Piala AFF 2016.

"Kalian akan bermain di kandang sendiri dengan dukungan suporter. Kalian harus fokus dan ikuti instruksi pelatih," kata Edy saat menengok persiapan tim nasional seperti dikutip dari situs PSSI, Kamis lalu.

INDRA WIJAYA